NAMA “AHMAD” PADA
"DEAD SEA SCROLLS"
Setiap kali Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, beliau hanya menghafalkannya dan mengajarkannya kepada orang lain secara lisan, lalu para sahabat ikut menghafalkannya pula. Maklumlah, saat itu kehidupan masih sangat sederhana, masih sedikit orang yang mampu membaca dan menulis. Memang ada juga sahahabat Nabi SAW yang mulai menuliskannya, tapi masih dengan cara yang sangat sederhana, hanya berupa torehan benda tajam pada kulit-kulit binatang yang kemudian diawetkan dengan mengeringkan kulit itu.
Kalau itu terjadi di masa kenabian Muhammad SAW (rentang tahun 610-632 M), apa lagi yang terjadi di zaman Nabi Isa AS, pada masa 600 tahun sebelumnya? Lebih sedikit lagi orang yang mampu membaca dan menulis, lebih sedarhana pula alat dan cara yang digunakan untuk mecatat wahyu-wahyu. Terlebih lagi Nabi Isa AS tidak lama menjalani tugas kenabiannya (hanya sekitar 3,5 tahun), sebelum beliau diburu oleh kaum Yahudi untuk dibunuh, sehingga harus melarikan diri dan bersembunyi, hingga Allah SWT pun mewafatkannya.
Nabi Isa AS hanya menyampaikan wahyu dan ajaran dari Allah SWT dalam bentuk lisan secara sembunyi-sembunyi. Kelak di kemudian hari, sebagian pengikutnya menuliskan ajaran Nabi Isa AS di kulit-kulit binatang, atau kertas yang dibuat dari daun papyrus yang dibuat memanjang dan digulung menjadi scrolls. Lalu mereka menyembunyikan scrolls itu di gua-gua, dan tidak jarang baru diketahui keberadaannya oleh orang banyak setelah berlalu masa yang amat panjang. Bahkan ada yang baru ditemukan orang beberapa tahun lalu. Ratusan tahun setelah ditulisnya.
CODEX (jamaknya CODICES).
Adalah dokumen Bibel Yunani (Greek Bible) yang ditulis tangan di atas kulit binatang (parchment) pada rentang waktu sekitar abad ke-4 (lebih dari 300 tahun setelah wafatnya Nabi Isa AS !!!).
Meskipun mereka kelak ditemukan pada waktu dan tempat yang berbeda-beda, mereka memiliki banyak kemiripan, ditulis dengan huruf-huruf besar (kapital), tanpa jarak tertentu antar kata, dan kata-kata tidak selalu berakhir di baris yang sama. Terdapat 4 Codex yang sangat terkenal:
Meskipun mereka kelak ditemukan pada waktu dan tempat yang berbeda-beda, mereka memiliki banyak kemiripan, ditulis dengan huruf-huruf besar (kapital), tanpa jarak tertentu antar kata, dan kata-kata tidak selalu berakhir di baris yang sama. Terdapat 4 Codex yang sangat terkenal:
- Codex Sinaiticus.
- Codex Vaticanus.
- Codex Alexandrinus
- Codex Ephraemi Rescriptus
Codex Sinaiticus (Matthew 6:4-32) |
Alexandrinus, Daftar Isi Bibel Markus |
DEAD SEA "QUMRAN" SCROLLS
Dead Sea Scrolls ditulis orang jauh sebelum zaman ditulisnya CODICES, yaitu sekitar abad ke-3 SM hingga abad ke-1 M. Kemudian ditemukan orang dalam penelitian-penelitian arkeologis antara tahun 1946-1956, di gua-gua Qumran yang ada di sekitar Laut Mati (Dead Sea),di Tepi Barat (West Bank) Sungai Jordan. Total koleksi yang berhasil diselamatkan berjumlah 981 halaman.
Sebagian besar teks ditulis dalam bahasa Ibrani (Hebrew), sebagian lagi dalam bahasa Aramia (Aramaic) termasuk dialek Nabatean, dan sebagian kecil dalam bahasa Yunani (Greek).
Sebagian besar ditulis di kulit binatang (parchment), sebagian lagi di kertas papyrus, dan satu teks ditulis di lembaran tembaga (copper). Isinya, sebagian besar tentang Bibel Yahudi (Perjanjian Lama).
QUMRAN SCROLLS DAN NABI MUHAMMAD SAW
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي
إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ
مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
“Dan ketika ‘Îsâ Ibnu Maryam berkata, ‘Hai Banî Isrâîl, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira tentang seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya AHMAD.’
Tetapi, tatkala Rasul itu datang kepada mereka, dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka malah berkata, ‘Ini adalah sihir yang nyata.’” (QS As-Shaff: 6)
Di dokumen Qurman Scrolls dijumpai fakta:
No comments:
Post a Comment